Filum Molluska (Mollusc) - Biologi Kelas 10

Selamat datang di laman pandubio.com, pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang salah satu filum dari kingdom animalia yaitu Filum Molluska. 

Filum Molluska (Mollusc) - Biologi Kelas 10


POKOK BAHASAN
  1. MOLLUSKA
  2. CIRI DAN KARAKTERISTIK
  3. KLASIFIKASI MOLLUSKA

Molluska


Molluska adalah hewan bertubuh lunak, tidak memiliki ruas tubuh, dan terdapat cangkang yang menutupi tubuhnya yang tersusun dari kalsium karbonat. Cangkang tersebut berguna untuk melindungi organ-organ dalam dan isi rongga perut, tetapi ada pula jenis Molluska yang tidak bercangkang. Secara lebih rincinya, Molluska memiliki ciri dan karakteristik berikut.

Ciri dan Karakteristik


  1. Hewan bertubuh lunak
  2. Tubuh tidak beruas-ruas
  3. Tubuh ditutupi cangkang terbuat dr kalsium karbonat (CaCO3)
  4. Terdapat jenis yang tidak bercangkang
  5. Kaki molluska berbentuk pipih, lebar, dan berotot
  6. Tubuh simetri bilateral
  7. Antara tubuh dan cangkang terdapat MANTEL
  8. Tubuh mengeluarkan lendir untuk mempermudah berjalan (layaknya pelumas)
  9. Reproduksi secara internal, bersifat dioesis (berumah dua) dan monoesis (berumah satu).

Klasifikasi Mollusca


Fillum molluska dibedakan menjadi lima kelas yaitu Amphineura/Polyplacophora, Scapophoda, Gastropoda, Cephalophoda, dan Pelecypoda (Bivalvia). Pengelompokan ini didasarkan pada simetri tubuh, bentuk kaki, cangkang, mantel, dan sistem sarafnya.

1. Amphineura / Polyplacophora

  • bentuk tubuh : bulat telur, pipih, dan simetri bilateral
  • mulut terdapat di bagian kepala (anterior) sedangkan anus ada di bagian posterior
  • permukaan dorsal tubuh tertutup mantel yang dilapisi oleh 8 kepingan kapur yang mengandung serabut insang
Contoh : 
Chiton sp.
Source : https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/5/54/Tonicella_lineata_1.jpg

2. Scapophoda

  • Hewan dari kelas Scapophoda bercangkang seperti kerucut atau tanduk. Kedua ujung cangkang berlubang
  • Kaki terdapat di daerah mulut
  • Tubuhnya diselubungi mantel untuk bernapas
Contoh : Dentalium vulgare
Struktur Morfologi dan Anatomi Dentalium vulgare
Source : https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/file_storage/ktsp/k12_97/41.jpg

Dentalium vulgare
Source : https://www.biodiversidadvirtual.org/insectarium/data/media/19430/Dentalium-vulgare-169787.jpg

3. Gastropoda

  • Secara bahasa, gastro artinya perut dan poda artinya kaki, sehingga dapat dikatakan bahwa gatropoda adalah hewan yang bergerak dengan kaki perut, sehingga berjalan secara merayap
  • Anggota kelas ini hidup di laut, air tawar, atau di daratan yang lembab
  • Hewan ini bersifat herbivor, umumnya sering memakan sayuran budidaya
  • Tubuh terbagi atas kepala, leher, kaki, dan alat-alat dalam (viseral).
  • Pada kepala terdapat sepasang tentakel pendek sebagai alat pembau dan sepasang tentakel panjang untuk alat penglihat
  • Di bawah kepalanya terdapat kelenjar mukosa yang memproduksi lendir sehingga membasahi kaki agar mudah bergerak.
  • Beberapa jenis dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan pengganti daging karena memiliki kandungan protein yang tinggi
Contoh :
  • Bekicot (Achatina fulica)
  • Siput (Lymnaea javanica)
  • Melanis testudinaria
Struktur Anatomi Gastropoda

4. Cephalopoda

  • Secara bahasa berasal dari kata cephalo = kepala dan podos = kaki sehingga Cephalopoda adalah hewan yang memiliki kaki di bagian kepala
  • Tubuh berbentuk seperti sekoci atau gelendong
  • Kulit tubuhnya dapat berubah warna karena memiliki kromatofora
  • Memiliki tentakel (lengan) yang jumlahnya beragam yang dilengkapi dengan alat penghisap untuk menangkap mangsa
  • Berdasarkan tentakelnya, jenis octopoda memiliki 8 tentakel, cumi-cumi 10 tentakel, dan sekitar 90 tentakel untuk Nautilus sp.
  • Pada kepala terdapat sepasang mata
Kelas Cephalopoda terbagi ke dalam dua kelompok, yaitu
  1. Tetrabranchiata, merupakan kelompok cephalopoda yang memiliki cangkang luar dari zat kapur yang bentuk membundar (membelit) dan memiliki banyak lengan. Kelompok tetrabranchiata telah mengalami kepunahan, sehingga akhir-akhir ini hanya dijumpai dalam bentuk fosil dari kelompok Nautiloid dan Amonoid. Tetapi masih ada yang eksis di lautan Indonesia yaitu jenis Nautilus pompilus.
  2. Dibranchiata, adalah cephalopoda yang memiliki cangkang dalam atau tidak sama sekali dan jumlah lengannya lebih sedikit dibandingkan tetrabranchiata. Anggota kelompok ini memiliki kantong tinta, sepasang insang, dan sepasang nefridia, serta memiliki kromatiofora. Contoh jenis dari kelompok ini adalah Cumi-cumi (Loligo pealei) dan Sotong (Sepia officinalis) yang tergolong Decapoda. Selain itu, juga terdapat Gurita (Octopus vulgaris) yang tergolong Octopoda, yang umumnya tidak bercangkang.

5. Pelecypoda

Kelas Pelecypoda memiliki nama lain sesuai dengan struktur yang dimilikinya, yaitu :
  1. Lamellibranchiata, jika insangnya berupa struktur berlempeng-lempeng
  2. Bivalvia, jika cangkangnya berjumlah dua dan dapat membuka-menutup
Jenis-jenis organisme dari kelas ini oleh orang Indonesia dikenal sebagai tiram atau kerang, remis, dan kima. Tiram ada yang berhabitat di laut dan ada yang di air tawar. Di laut misalnya Venus mercenarta, sedangkan di air tawar misalnya Anadonta, Tetrabatulina, atau Lampsilis. Pada umumnya, Pelecypoda hidup di perairan, yaitu air tawar dan air laut. Hewan ini hidup bebas dengan memakan zooplankton. Beberapa jenis tiram dapat dikonsumsi olch manusia sebagai sumber protein. 

Bahasan selanjutnya kita fokuskan pada anggota Pelecypoda yang memiliki dua cangkang atau Bivalvia.

Struktur tubuh 

Tubuh remis diselubungi oleh cangkang yang berfungsi sebagai pelindung tubuh. Cangkang hewan ini setangkup dan dihubungkan oleh engsel. Struktur cangkang terdiri atas tiga bagian, yaitu sebagai berikut. 

a) Periostrakum 

Periostrakum adalah lapisan tipis dari zat tanduk yang dihasilkan oleh tepi mantel. Periostrakum merupakan lapisan terluar. Lapisan ini berguna untuk melindungi cangkang dari asam karbonat dalam air dan memberi warna cangkang. 

b) Prismatik 

Prismatik merupakan lapisan tengah yang terdiri atas kristal-kristal kalsium karbonat dari materi organik yang dihasilkan oleh tepi mantel. 

c) Nakreas 

Nakreas merupakan lapisan mutiara yang dihasilkan oleh seluruh permukaan mantel. Di lapisan ini materi organik yang ada lebih banyak daripada di lapisan prismatik. Lapisan ini tampak berkilauan dan banyak terdapat pada tiram mutiara. 

Cangkang dihubungkan oleh engsel elastis. Apabila cangkang terbuka maka kaki keluar untuk bergerak. Untuk menutup cangkang, digunakan otot transversal yang terletak di akhir kedua ujung tubuh di bagian dekat dorsal, yaitu otot aduktor, anterior, dan posterior. Bagian yang membesar di dekat ujung anterior disebut umbo. Mantel berlubang dua disebut sifon, untuk keluar masuknya air ke rongga mantel. Neopilina (ordo Monoplacophora) telah memiliki nefridia, eksoskeleton tunggal dan segmentasi pada rongga tubuhnya. 

Pembentukan mutiara pada bivalvia adalah proses yang terjadi karena aktivitas cangkang, yaitu sebagai berikut: 

Jika ada benda asing, misalnya butiran pasir atau suatu parasit, yang secara tak sengaja masuk ke dalam cangkang maka benda asing tersebut akan disimpan dalam suatu kantong kecil dalam mantel. Di mantel banyak disekresikan nakreas oleh lapisan epitelium kantong tersebut. Sedikit demi sedikit nakreas melapisi partikel/benda asing tersebut. Dalam waktu sekitar empat tahun, partikel dan lapisan nakreas itu telah menjadi mutiara. Mantel terdapat di bagian dorsal. Mantel meliputi seluruh permukaan dalam dari cangkang dan bagian tepi. Antara mantel dan tubuh terdapat rongga yang di dalamnya terdapat dua pasang keping insang, alat dalam, dan kaki.

Semoga bermanfaat.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

www.domainesia.com