Fokus SBMPTN UTBK Biologi Bab Sistem Organ Manusia 2
Fokus SBMPTN UTBK Biologi Bab Sistem Organ Manusia 2
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau dikenal dengan SBMPTN adalah salah satu jalur yang dapat ditempuh oleh lulusan SMA/MA yang hendak masuk ke jenjang perguruan tinggi. Sejak 2019, teknis SBMPTN diberlakukan dengan pola Ujian Tulis Berbasis Komputer atau UTBK yang berbeda dengan tahun sebelum-sebelumnya yang menggunakan kertas (Paper Based Test).
Dalam tulisan kali ini, akan dibahas tentang soal-soal dari mapel BIOLOGI. Kita akan bahas contoh-contoh soal SBMPTN yang diklasifikasikan berdasarkan bab atau materi. Di tulisan kali ini kita bahas tentang bab sistem organ manusia. Karena banyaknya bab tentang sistem organ manusia, maka pembahasan soal SBMPTN UTBK Biologi tentang bab ini kita bagi ke dalam dua tulisan. Langsung saja kita simak pembahasannya. Semoga bermanfaat.
SBMPTN 2009
Apabila korteks adrenal memproduksi kortisol dalam jumlah besar, kondisi yang terjadi adalah ..
A. produksi CRH menurun
B. produksi ACTH meningkat
C. aktivitas hipotalamus akan meningkat
D. aktivitas kelenjar pituitari anterior akan meningkat
E. sensitivitas hipotalamus terhadap kortisol menurun
Pembahasan:
Sekilas tentang soal ini, fokus pembahasannya adalah tentang fungsi dari hormon dan korelasi dengan kinerja hormon lainnya. Kelenjar adrenal atau suprarenalis adalah kelenjar yang terletak di atas ginjal dan berbentuk seperti topi (Cap). Kelenjar adrenal terdiri dari dua bagian, yaitu korteks (luar) dan medulla (dalam).
Kelenjar adrenal bagian korteks dipengaruhi oleh ACTH dari kelenjar hipofisis dan menghasilkan hormon kortisol berupa glukokortikoid dan mineralokortikoid. Sedangkan, Kelenjar adrenal bagian medulla menghasilkan hormon adrenalin dan noradrenalin
Apabila korteks adrenal memproduksi kortisol dalam jumlah besar, maka produksi CRH dan ACTH akan diturunkan. Hal ini disebabkan keberadaan CRH dari hipotalamus merangsang pengeluaran hormon ACTH dari hipofisis anterior. Hormon ACTH kemudian merangsang korteks adrenal untuk memproduksi hormon, misalnya kortisol dan adrenalin.
Jawaban: A
SBMPTN 2017
Semakin tua usia kehamilan, kadar hormon estrogen akan meningkat, sedangkan progesteron semakin sedikit.
SEBAB
Estrogen bersifat merangsang uterus untuk berkontraksi, sedangkan progesteron sebaliknya.
Pembahasan:
Berdasarkan referensi, Estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf, yang berfungsi memunculkan ciri kelamin sekunder wanita, dan menebalkan dinding rahim atau endometrium. Sedangkan, Progesteron adalah hormon yang dihasilkan oleh korpus luteum, yang berfungsi mempertahankan endometrium untuk persiapan kehamilan.
Progesteron pada wanita hamil berfungsi menjadikan otot rahim menjadi lemas dan menghalangi_ kontraksi uterus. Semakin tua kehamilan, progesteron akan semakin menurun agar terjadi kontraksi uterus. Pada usia kehamilan tua, kadar estrogen akan meningkat untuk merangsang kontraksi uterus menjelang persalinan, sedangkan kadar progesteron akan menurun. Jadi, pernyataan keduanya benar dan saling berhubungan.
Jawaban: A
SOAL SBMPTN 2018
Arah perambatan implus listrik pada jantung dimulai dari nodus atrioventrikular.
SEBAB
Nodus atrioventrikular berfungsi sebagai pemicu penghantaran impuls (pacemaker).
Pembahasan:
Soal ini berkaitan dengan mekanisme terjadinya denyut jantung pada manusia. Jantung manusia yang dapat mengalami denyut yang ditunjang oleh otot jantung. Dengan adanya otot ini, jantung dapat mengalami kontraksi dan relaksasi.
Terjadinya kontraksi-relaksasi pada jantung dipengaruhi oleh impuls yang berasal dari saraf pusat. Mekanisme terjadinya denyut jantung dapat dipelajari sebagai berikut.
- 1. Denyut jantung dimulai dari titik yang disebut nodus sinoatrial (SA node / NSA) atau titik pacu jantung (pace maker).Jantung berada dalam kondisi berelaksasi dan darah masuk ke jantung.
- 2. Dari nodus sinoatrial, rangsangan denyut jantung dilanjutkan ke titik yang disebut nodus atrioventrikular (AV node / NAV).
- 3. Nodus atrioventrikular menyebarkan rangsangan melalui berkas His menuju ujung jantung. Selama 0,1 detik, terdapat jeda dimana darah mengalir menuju ventrikel dan siap berkontraksi.
- 4. Rangsangan kemudian menyebar ke seluruh bagian jantung melalui serabut Purkinje. Jantung berkontraksi dan darah keluar dari jantung.
Sehingga, arah perambatan implus listrik pada jantung dimulai dari nodus sinoatrial (NSA), bukan dari nodus atrioventrikular. Kemudian penghantar impuls atau asal mula pacu jantung (pace maker) berasal dari nodus sinoatrial (NSA) juga, maka kedua pernyataan tersebut salah.
Jawaban: E
SOAL SBMPTN 2017
Manakah pernyataan berikut yang terkait dengan kaidah biologi?
(1) Orang yang berpuasa banyak menghasilkan ADH
(2) Kerusakan reseptor insulin menyebabkan produk ATP berkurang
(3) Hormon kortisol berfungsi menjaga tekanan darah
(4) Protein tidak terdapat pada urin
Pembahasan :
Mari kita cek kebenaran dari setiap pernyataan soal di atas.
- pernyataan pertama, ADH (antidiuretik hormon) atau vasopresin yang fungsinya adalah untuk menekan produksi urin. Peningkatan ADH akan menyebabkan terjadinya penurunan proses reabsorpsi pada tubulus ginjal. Pada orang yang berpuasa, produksi urin cenderung akan lebih sedikit. Hal ini dikarenakan terjadinya peningkatan produksi ADH yang menekan produksi urin. Kondisi ini bertujuan agar orang yang berpuasa tidak mengalami dehidrasi karena banyak mengeluarkan urin.
- pernyataan kedua, Insulin adalah hormon yang bekerja untuk mengubah gula darah (glukosa) menjadi timbunan gula yaitu glikogen. Hormon insulin mampu menurunkan kadar glukosa darah dengan cara menstimulus proses metabolisme penguraian glukosa menjadi energi dalam bentuk ATP. Jika produksi hormon insulin dalam tubuh menurun, maka terbentuknya energi ATP pun akan ikut menurun.
- pernyataan ketiga, kortisol adalah hormon yang menstimulus penguraian lemak dan protein dalam tubuh menjadi glukosa. Meningkatnya kadar glukosa dalam darah akibat kerja kortisol akan menyebabkan darah menjadi lebih pekat. Selain itu, tekanan darah akan naik.
- pernyataan keempat, dalam sistem ekskresi, terdapat tiga proses utama yaitu filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi. Ketiga proses tersebut terjadi di dalam ginjal dimana masing-masing akan menghasilkan filtrat berbeda. Hasil utama dari proses ekskresi adalah urin. Dalam urin orang yang normal tidak akan ditemukan PROTEIN. Hal ini dikarenakan, protein akan tersaring/terfilter pada glomerulus ginjal melalui tahap filtrasi.Seseorang yang di dalam urinya terdapat protein, kemungkinan terkena penyakit albuminuria (albumin = salah satu jenis protein).