Jaringan Hewan dan Tumbuhan - Materi Biologi Kelas 11 MIPA - SMA/MA

Selamat datang teman-teman yang budiman. Dalam postingan kali ini kita akan membahas tentang Materi Jaringan Hewan dan Tumbuhan.

JARINGAN HEWAN DAN TUMBUHAN


Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang khusus memungkinkan mereka mempunyai fungsi yang spesifik.

JARINGAN HEWAN


Tubuh hewan terdiri atas berbagai tipe jaringan yang merupakan sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang khusus memungkinkan mereka mempunyai fungsi yang spesifik. Sebagai contoh, otot-otot jantung yang bercabang menghubungkan sel-jantung yang lainnya. Percabangan tersebut membantu kontraksi sel-sel dalam satu koordinasi. Jaringan didalam tubuh hewan mempunyai sifat yang khusus dalam melakukan fungsinya, seperti peka terhadap rangsangan (jaringan saraf), gerakan (jaringan otot), penunjang dan pengisi tubuh (jaringan ikat), absorbsi dan sekresi (jaringan epitel), bersifat cair (darah) dan lainnya.

Jaringan Hewan dan Tumbuhan - Materi Biologi Kelas 11 MIPA - SMA/MA

Pada tubuh hewan terdapat jaringan embrional yaitu jaringan muda yang sel-selnya selalu membelah dan merupakan hasil pembelahan sel zigot. Jaringan ini akan mengalami spesialisasi, yaitu akan mengalami perubahan menjadi bermacam-macam bentuk dan fungsi. Berdasarkan lapisan jaringan embrionalnya, hewan dibedakan menjadi dua kelompok yaitu diploblastik (dua lapisan embrional) dan triploblastik (tiga lapisan embrional). Masing-masing jaringan dasar dibedakan lagi menjadi beberapa tipe khusus sesuai dengan fungsinya. Pada saat perkembangan embrio, lapisan kecambah (germ layers) berdiferensiasi (dengan proses yang disebut histogenesis) menjadi empat macam jaringan utama, yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

Berikut adalah tabel tentang macam-macam jaringan hewan, ciri-ciri, dan fungsinya secara ringkas.

JARINGAN EPITEL

Ciri-ciri jaringan epitel : 
  • Sel-selnya terletak berdekatan dengan susunan tertentu, memiliki daerah pertautan yang jelas dan kuat
  • Memiliki permukaan bebas dan sel-selnya dapat membentuk penjuluran sitoplasma dengan tujuan tertentu
  • Lazimnya berdiri pada membran basal (lamina basalis, membrana proporia)
  • Jarang sekali terdapat pembuluh darah di dalamnya
Jenis-jenis jaringan epitel, lokasi ditemukan di tubuh, dan fungsinya dapat dilihiat di bawah ini.

JARINGAN IKAT

Jaringan ikat berfungsi untuk menunjang tubuh, dibentuk oleh sel-sel dalam jumlah sedikit. Jaringan ikat terdiri atas populasi sel yang tersebar di dalam matrik ekstraseluler. Secara embriologi, jaringan ikat berasal dari lapisan mesoderm. Se-sel tersebut mensistesis matriks, dengan anyaman serat yang tertanam di dalamnya. Komposisi struktural jaringan penyambung adalah : sel jaringan ikat, serabut protein dan zat dasar. Berbagai macam jenis jaringan ikat di dalam tubuh menggambarkan perubahan ekspresi ketiga komponen tersebut.

Sel Jaringan Ikat mencakup :
  1. Fibroblas
  2. Makrofag
  3. Sel Plasma
  4. Sel Mast / Sel Tiang
  5. Leukosit
Zat Dasar / Matriks : 
Zat dasar cenderung tidak berwarna, transparan dan homogen, mengisi ruang antar sel dan serabut jaringan pengikat, kental dan bertindak sebagai  suatu rintangan penembusan partikel asing kedalam jaringan tersebut.

Serabut Protein terdiri dari :
  1. Serabut Kolagen
  2. Serabut Elastis
  3. Serabut Retikuler
Jaringan Ikat dapat dibedakan menajdi beberapa jaringan dibawahnya, yaitu :
  1. Jaringan Ikat Longgar
  2. Jaringan Ikat Padat
  3. Jaringan Cair (Jaringan Lemak dan Darah)
  4. Jaringan Ikat Penyokong (Jaringan Tulang Keras dan Kartilago)

JARINGAN OTOT

Secara embriologi, jaringan otot berasal dari lapisan mesoderm. Jaringan ini terdiri atas sel-sel yang memanjang atau berbentuk serabut yang dapat berkontraksi karena adanya molekul miofibril. Pada vertebrata, secara tipikal mempunyai tiga jenis otot, yaitu otot skelet (rangka), otot jantung (cardiac), dan otot polos. 

JARINGAN SARAF

Jaringan saraf berperan dalam penerimaan rangsang dan penyampaian rangsang. Secara embriologi, jaringan ini berasal dari lapisan ektoderm. Jaringan ini terdapat pada sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan pada sistim saraf tepi. Ada dua macam sel, yaitu sel saraf (neuron) dan sel pendukung (sel glia). Neuron mengandung badan sel, nukleus, dan penjuluran atau serabut. Satu tipe penjuluran tersebut adalah dendrit, yang berperan dalam menerima sinyal dari sel lain dan meneruskannya ke badan sel. 

Tipe penjuluran sel saraf yang lain, disebut akson (neurit), yang berperan dalam meneruskan sinyal dari badan sel ke neuron lainnya. Beberapa akson berukuran sangat panjang, yaitu memanjang dari otak sampai ke bagian bawah abdomen (panjang setengah meter atau lebih). Transmisi sinyal dari neuron ke neuron lainnya umumnya dilakukan secara kimia. Selain neuron, ditemukan juga sel pendukung, seperti sel glia. Sel glia merupakan sel yang menunjang dan melindungi neuron. Sel-sel pendukung umumnya berperan dalam melindungi dan membungkus akson dan dendrit, sehingga membantu mempercepat transmisi sinyal.

JARINGAN TUMBUHAN

Tumbuhan terdiri atas sel-sel yang mengalami spesialisasi untuk fungsi-fungsi tertentu. Sekumpulan sel dengan struktur atau fungsi yang sama akan membentuk jaringan. Jaringan pada tumbuhan terbagi menjadi dua yaitu :

JARINGAN MERISTEM

Jaringan Meristem adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional, artinya mampu terus menerus membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh. Jaringan ini dikenal juga sebagai jaringan dasar karena berupa sel muda yang nantinya akan mengalami diferensiasi dan spesialisasi (membentuk jaringan lain).
Jaringan Meristem memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  • Terdiri dari sekumpulan sel dengan sitoplasma yang padat
  • Nukleus yang cukup besar
  • Berdinding sel tipis
  • Vakuolanya kecil
  • Aktif melakukan pembelahan sel

JARINGAN DEWASA / PERMANEN

Jaringan Dewasa merupakan jaringan yang terbentuk dari hasil diferensiasi dan spesialisasi dari sel-sel hasil pembelahan meristem. Jaringan ini sudah tidak mengalami pertumbuhan atau sementara berhenti pertumbuhannya. Jaringan dewasa ditemukan dengan beberapa ciri berikut :
1) Dinding selnya sudah mengalami penebalan
2) Bentuk sel-selnya relatif permanen
3) Umumnya tidak melakukan pembelahan lagi
4) Memiliki rongga sel yang besar

Apabila kita mengamati tumbuhan yang ada di sekitar, maka akan didapati bahwa tumbuhan umumnya dilengkapi dengan tiga organ utama yaitu akar, batang, dan daun. Dari ketiga organ tersebut, masing-masing disusun oleh tiga sistem jaringan utama yaitu jaringan dasar (parenkim, kolenkim, dan sklerenkim), jaringan dermal (epidermis), dan jaringan pembuluh (xilem dan floem).

Berdasarkan bentuk dan fungsinya, jaringan permanen dibedakan menjadi beberapa jaringan berikut.
1) Epidermis
Jaringan epidermis memiliki ciri sebagai berikut, yaitu 1) sel-selnya rapat dan hanya tersusun atas selapis sel; 2) umumnya ditutupi oleh lapisan lilin/kutikula; dan 3) mengalami modifikasi pada beberapa tumbuhan.

2) Parenkim
Jaringan parenkim tersusun atas sel-sel hidup dimana bentuk, ukuran, dan fungsi fisiologisnya berbeda. Akan tetapi, sel-sel yang menyusunnya tidak banyak mengalami spesialisasi. Sel-sel jaringan parenkim tetap memiliki kemampuan untuk membelah sampai dewasa. Hal ini bertujuan untuk perbaikan sel-sel yang rusak (regenerasi). Berdasarkan bentuknya, jaringan parenkim terbagi ke dalam beberapa kelompok, yaitu :
  • Jaringan Palisade (jaringan tiang)
  • Jaringan Spons (jaringan bunga karang)
  • Jaringan Parenkim berbentuk Bintang
  • Jaringan Parenkim Lipatan
3) Penyokong / Penguat
Jaringan ini terdiri dari jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim yang terdapat perbedaan pada penebalan dinding selnya. Apabila dinding sel jaringan kolenkim dipertebal oleh selulosa maka dinding sel jaringan sklerenkim dipertebal oleh lignin.

4) Pengangkut / Pembuluh
Jaringan ini memilki peran untuk melaksanakan fungsi transpor atau pengangkutan materi antara sistem akar dan pucuk. Jaringan pengangkut ini terdiri dari xilem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh tapis). Kedua jaringan tersebut tidak terpisahkan atau melakukan fungsi masing-masing. Hal ini karena keduanya termasuk dalam berkas pengangkut (berkas vaskuler). Dilihat dari posisinya, jaringan xilem terletak di sebelah dalam dari jaringan floem. Baik xilem maupun floem, keduanya tersusun atas jaringan yang kompleks.

5) Jaringan Gabus
Jaringan gabus tersusun atas sel-sel yang bersifat kedap air. Hal tersebut disesuaikan dengan fungsinya yaitu untuk melindungi jaringan lain agar tidak terlalu banyak mengalami penguapan (kehilangan air). Jaringan ini terbagi ke dalam tiga macam, yaitu eksodermis, endodermis, dan peridermis (kulit gabus).

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

www.domainesia.com