PLATYHELMINTHES : Pengertian, Ciri, Struktur, dan Klasifikasi

Selamat datang kami sampaikan kepada para pembaca budiman dan baik hati. Pada postingan ini, kami akan membahas tentang salah satu filum dari kingdom animalia yaitu Filum Platyhelminthes. Mari simak penjelasan berikut yang disusun secara ringkas dan padat yang bisa menjadi konsep dalam memahami kingdom animalia secara menyeluruh.

Pokok Bahasan
  1. PLATYHELMINTHES
  2. CIRI DAN KARAKTERISTIK
  3. KLASIFIKASI
  4. Kelas Turbellaria
  5. Kelas Trematoda
  6. Kelas Cestoda
  7. Kelas Monogenea

FILUM PLATYHELMINTHES

Jumlah jenis dari filum ini terdapat sekitar 10.000 – 15.000 spesies. Kata Platyhelminthes berasal dari bahasa Yunani, yaitu Platy: Pipih dan Helminthes: Cacing. Pada umumnya tubuh cacing ini berbentuk pipih dorso-ventral. Filum platyhelminthes ini sendiri memiliki 4 kelas, yaitu Turbellaria, Monogenea, Trematoda, dan Cestoda. Namun, hanya pada kelas Turbellaria saja yang bisa hidup dengan bebas, sedangkan pada ketiga kelas yang lain mereka hidup sebagai parasit pada inang yang lainnya.
Platyhelminthes Ciri Klasifikasi dan Peranan
PLATYHELMINTHES

STRUKTUR TUBUH

  • Organisme yang termasuk ke dalam platyhelminthes tidak memiliki tulang belakang, tetapi anggota filum ini memiliki tiga lapisan embryonal, yaitu ektodermis, mesodermis, dan endodermis. Struktur tubuh yang dapat diamati dari Filum Platyhelminthes yaitu :
  • Bersifat simetri bilateral, membentuk daerah anterior (depan) dan posterior (belakang)
  • Bentuk tubuh pipih atau tipis
  • Tubunya terdiri atas bagian perut, punggung, ujung kepala, dan ujung ekor.
  • Panjang tubuh sekitar 5-25 mm dimana bagian dorsal lebih gelap dibanding ventral
  • Pada bagian dorsal terdapat bitnik mata untuk membedakan gelap dan terang. Sedangkan pada bagian ventral terdapat lubang mulut.

CIRI-CIRI PLATYHELMINTHES

  1. Multiseluler
  2. Simetri bilateral
  3. Triplobalastik
  4. Aselomata
  5. Hidup pada inang, bersifat eksoparasit (parasit yang hidup dengan cara menempel(menumpang) ditubuh bagian luar makhluk hidup lain) dan endoparasit (parasit yang hidup didalam tubuh makhluk hidup lain). Selain itu, Sebagian hidup bebas di suatu badan  air 
  6. Sistem tubuh yang ditemukan pada platyhelminthes
  7. Sistem Pencernaan : terdiri atas mulut dan anus saja, tidak ada saluran pengeluaran seperti anus.
  8. Sistem Ekskresi : alat ekskresi berupa sela pi (bentuknya seperti nyala pentol korek api)
  9. Sistem Saraf : Sistem saraf tangga tali > terdapat sepasang ganglion otak dan serabut saraf
  10. Sistem Respirasi : terjadi secara difusi pada permukaan kulit
  11. Sistem Reproduksi : ada 2 macam gamet, yaitu Gamet Jantan (testis, pori genitalia, dan penis) dan Gamet Betina (ovum, saluran ovum, dan kelenjar kuning telur)

KLASIFIKASI PLATYHELMINTHES

1. Kelas Turbellaria

Hampir semua anggautanya hidup bebas, hanya beberapa yang hidup parasit ataupun ektokomensalis. Tubuh tidak bersegmen, bagian luar tertutup oleh epidermis yang bersintium, sebagian dilengkapi dengan bulu getar. Turbellaria tergolong predator dan pemakan bangkai atau kotoran dengan lubang mulut di partengahan tubuh bagian ventral. Bergerak dengan bulu getar yang menutupi tubuhnya. Bersifat hermaprodit, berkembang biak secara sexual dan asexual. Memiliki alat indra yang berupa bintik mata, dan indera aurikel yang terdapat dibagian kepala. Bintik mata berupa titik hitam, masing-masing dilengkapi dengan sel-sel pigmen yang tersusun dalam bentuk mangkok yang dilengkapi dengan sel-sel syaraf sensoris yang sangat sensitif terhadap sinar. Contoh species Turbellaria antara lain adalah Planaria sp, Dugesia sp dll
Planaria sp.

2. Kelas Trematoda

Kelas Trematoda saat ini dikenal kurang lebih 8.000 jenis, mirip dengan Turbellaria tetapi tidak memiliki bulu getar, dan mulut terletak pada bagian anterior tubuh dan biasanya dilengkapi dengan alat penghisap (sucker). Organ ini terdapat dibagian ventral dan berfungsi sebagai alat untuk menempel pada hospes. Ada tidaknya sucker di bagian oral dan/ atau ventral tubuhnya menjadi salah satu dasar pembagian kelas ini ke dalam beberapa ordo. Contoh species trematoda yang cukup representative sebagai wakil kelas ini adalah Fasciola hepatica atau cacing hati. Cacing dewasa hidup parasite dalam empedu biri-biri, babi, sapi dan kadang ditemukan juga pada manusia.
Fasciola hepatica

3. Kelas Cestoda

Tubuh anggota kelas Cestoda berlapis kutikula, mirip dengan Trematoda namun Cestoda belum memiliki saluran pencernaan dan semua hidup endoparasit. Bagian anterior tubuhnya berstruktur khas yang disebut scolex. Kelas Cestoda terdiri dari 2 su kelas yaitu Cestodaria dan Eucestoda. Sub kelas cestodaria memiliki ciri-ciri tubuh tidak bersegmen, tidak ada scolex contoh Amphilina yang hidup dalam coelom ikan. Sub kelas Eucestoda, tubuh panjang seperti pita dengan 4 – 4.000 proglotid, scolex dengan sucker. Sub kelas ini terdiri dari 9 ordo, dan salah satu ordo yang memiliki anggauta cukup dikenal adalah ordo Taenidae dengan species Taenia saginata dengan hospes perantara Sapi dan Taenia solium dengan hospes perantara Babi, species ini tersebar diseluruh dunia.
Taenia solium

4. Kelas Monogenea

kelas Monogenea merupakan platyhelimnthes yang hidup ekoparasit atau parasit yang hidup dengan cara menempel(menumpang) ditubuh bagian luar makhluk hidup lainnya. Cacing dewasa pada kelas monogenea berukuran 0,2 sampai 0,5 mm dan sangat mudah dikenal dengan adanya alat penempel posterior yang disebut opisthaptor, yang dilengkapi oleh beberapa duri, kait, jangkar dan alat penghisap. Adakalanya disekitar mulut juga terdapat alat penghisap. Kebanyakan monogenea hidup sebagai ekoparasit atau menumpang pada ikan laut dan ikan air tawar, dan beberapa ada yang berperan sebagai ekoparasit pada amphibi, reptil, dan avertebrata lainnya. Sebagai ekoparasit, monogenea biasanya menempel pada permukaan tubuh, sirip, rongga mulut dan insang makhluk hidup lainnya. Umumnya hermafrodit dan terjadi pertukaran sperma atau pembuahan sendiri.
Neobenedenia sp.

Pada pembuahan didalam dapat menghasilkan sejenis kapsul yang berisi ratusan embrio. Gyrodactylus berukuran 1 mm dan acapkali dapat merugikan organisme yang hidup didalam dikolam pembenihan ikan, karena mereka berkembang biak dengan sangat cepat. Larva yang berada didalamnya juga sudah mengandung larva ketiga dan mungkin juga larva keempat. Kebanyakan ini monogenea memakan lendir dan sel-sel pada permukaan tubuh insang yang mereka temui. Contohnya seperti Neobenedenia dan Gyrodactylus salaris

Lebih lanjut pahami tentang kelompok cacing (vermes) lainnya

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

www.domainesia.com