PLATYHELMINTHES : Pengertian, Ciri, Struktur, dan Klasifikasi
Selamat datang kami sampaikan kepada para pembaca budiman dan baik hati. Pada
postingan ini, kami akan membahas tentang salah satu filum dari kingdom
animalia yaitu Filum Platyhelminthes. Mari simak penjelasan berikut yang
disusun secara ringkas dan padat yang bisa menjadi konsep dalam memahami
kingdom animalia secara menyeluruh.
Pokok Bahasan
- PLATYHELMINTHES
- CIRI DAN KARAKTERISTIK
- KLASIFIKASI
- Kelas Turbellaria
- Kelas Trematoda
- Kelas Cestoda
- Kelas Monogenea
FILUM PLATYHELMINTHES
Jumlah jenis dari filum ini terdapat sekitar 10.000 – 15.000 spesies. Kata
Platyhelminthes berasal dari bahasa Yunani, yaitu Platy: Pipih dan
Helminthes: Cacing. Pada umumnya tubuh cacing ini berbentuk pipih
dorso-ventral. Filum platyhelminthes ini sendiri memiliki 4 kelas, yaitu
Turbellaria, Monogenea, Trematoda, dan Cestoda. Namun, hanya pada kelas
Turbellaria saja yang bisa hidup dengan bebas, sedangkan pada ketiga kelas
yang lain mereka hidup sebagai parasit pada inang yang lainnya.
PLATYHELMINTHES |
STRUKTUR TUBUH
- Organisme yang termasuk ke dalam platyhelminthes tidak memiliki tulang belakang, tetapi anggota filum ini memiliki tiga lapisan embryonal, yaitu ektodermis, mesodermis, dan endodermis. Struktur tubuh yang dapat diamati dari Filum Platyhelminthes yaitu :
- Bersifat simetri bilateral, membentuk daerah anterior (depan) dan posterior (belakang)
- Bentuk tubuh pipih atau tipis
- Tubunya terdiri atas bagian perut, punggung, ujung kepala, dan ujung ekor.
- Panjang tubuh sekitar 5-25 mm dimana bagian dorsal lebih gelap dibanding ventral
- Pada bagian dorsal terdapat bitnik mata untuk membedakan gelap dan terang. Sedangkan pada bagian ventral terdapat lubang mulut.
CIRI-CIRI PLATYHELMINTHES
- Multiseluler
- Simetri bilateral
- Triplobalastik
- Aselomata
- Hidup pada inang, bersifat eksoparasit (parasit yang hidup dengan cara menempel(menumpang) ditubuh bagian luar makhluk hidup lain) dan endoparasit (parasit yang hidup didalam tubuh makhluk hidup lain). Selain itu, Sebagian hidup bebas di suatu badan air
- Sistem tubuh yang ditemukan pada platyhelminthes
- Sistem Pencernaan : terdiri atas mulut dan anus saja, tidak ada saluran pengeluaran seperti anus.
- Sistem Ekskresi : alat ekskresi berupa sela pi (bentuknya seperti nyala pentol korek api)
- Sistem Saraf : Sistem saraf tangga tali > terdapat sepasang ganglion otak dan serabut saraf
- Sistem Respirasi : terjadi secara difusi pada permukaan kulit
- Sistem Reproduksi : ada 2 macam gamet, yaitu Gamet Jantan (testis, pori genitalia, dan penis) dan Gamet Betina (ovum, saluran ovum, dan kelenjar kuning telur)
KLASIFIKASI PLATYHELMINTHES
1. Kelas Turbellaria
Hampir semua anggautanya hidup bebas, hanya beberapa yang hidup parasit
ataupun ektokomensalis. Tubuh tidak bersegmen, bagian luar tertutup oleh
epidermis yang bersintium, sebagian dilengkapi dengan bulu getar.
Turbellaria tergolong predator dan pemakan bangkai atau kotoran dengan
lubang mulut di partengahan tubuh bagian ventral. Bergerak dengan bulu getar
yang menutupi tubuhnya. Bersifat hermaprodit, berkembang biak secara sexual
dan asexual. Memiliki alat indra yang berupa bintik mata, dan indera aurikel
yang terdapat dibagian kepala. Bintik mata berupa titik hitam, masing-masing
dilengkapi dengan sel-sel pigmen yang tersusun dalam bentuk mangkok yang
dilengkapi dengan sel-sel syaraf sensoris yang sangat sensitif terhadap
sinar. Contoh species Turbellaria antara lain adalah Planaria sp, Dugesia sp
dll
Planaria sp. |
2. Kelas Trematoda
Kelas Trematoda saat ini dikenal kurang lebih 8.000 jenis, mirip dengan
Turbellaria tetapi tidak memiliki bulu getar, dan mulut terletak pada bagian
anterior tubuh dan biasanya dilengkapi dengan alat penghisap (sucker). Organ
ini terdapat dibagian ventral dan berfungsi sebagai alat untuk menempel pada
hospes. Ada tidaknya sucker di bagian oral dan/ atau ventral tubuhnya
menjadi salah satu dasar pembagian kelas ini ke dalam beberapa ordo. Contoh
species trematoda yang cukup representative sebagai wakil kelas ini adalah
Fasciola hepatica atau cacing hati. Cacing dewasa hidup parasite dalam
empedu biri-biri, babi, sapi dan kadang ditemukan juga pada manusia.
Fasciola hepatica |
3. Kelas Cestoda
Tubuh anggota kelas Cestoda berlapis kutikula, mirip dengan Trematoda namun
Cestoda belum memiliki saluran pencernaan dan semua hidup endoparasit.
Bagian anterior tubuhnya berstruktur khas yang disebut scolex. Kelas Cestoda
terdiri dari 2 su kelas yaitu Cestodaria dan Eucestoda. Sub kelas cestodaria
memiliki ciri-ciri tubuh tidak bersegmen, tidak ada scolex contoh Amphilina
yang hidup dalam coelom ikan. Sub kelas Eucestoda, tubuh panjang seperti
pita dengan 4 – 4.000 proglotid, scolex dengan sucker. Sub kelas ini terdiri
dari 9 ordo, dan salah satu ordo yang memiliki anggauta cukup dikenal adalah
ordo Taenidae dengan species Taenia saginata dengan hospes perantara Sapi
dan Taenia solium dengan hospes perantara Babi, species ini tersebar
diseluruh dunia.
Taenia solium |
4. Kelas Monogenea
kelas Monogenea merupakan platyhelimnthes yang hidup ekoparasit atau parasit
yang hidup dengan cara menempel(menumpang) ditubuh bagian luar makhluk hidup
lainnya. Cacing dewasa pada kelas monogenea berukuran 0,2 sampai 0,5 mm dan
sangat mudah dikenal dengan adanya alat penempel posterior yang disebut
opisthaptor, yang dilengkapi oleh beberapa duri, kait, jangkar dan alat
penghisap. Adakalanya disekitar mulut juga terdapat alat penghisap.
Kebanyakan monogenea hidup sebagai ekoparasit atau menumpang pada ikan laut
dan ikan air tawar, dan beberapa ada yang berperan sebagai ekoparasit pada
amphibi, reptil, dan avertebrata lainnya. Sebagai ekoparasit, monogenea
biasanya menempel pada permukaan tubuh, sirip, rongga mulut dan insang
makhluk hidup lainnya. Umumnya hermafrodit dan terjadi pertukaran sperma
atau pembuahan sendiri.
Neobenedenia sp. |
Pada pembuahan didalam dapat menghasilkan sejenis kapsul yang berisi ratusan
embrio. Gyrodactylus berukuran 1 mm dan acapkali dapat merugikan organisme
yang hidup didalam dikolam pembenihan ikan, karena mereka berkembang biak
dengan sangat cepat. Larva yang berada didalamnya juga sudah mengandung
larva ketiga dan mungkin juga larva keempat. Kebanyakan ini monogenea
memakan lendir dan sel-sel pada permukaan tubuh insang yang mereka temui.
Contohnya seperti Neobenedenia dan Gyrodactylus salaris
Lebih lanjut pahami tentang kelompok cacing (vermes) lainnya