ANNELIDA : Ciri, Karakteristik, dan Klasifikasi

Selamat datang kami sampaikan kepada para pembaca budiman dan baik hati. Pada postingan ini, kami akan membahas tentang salah satu filum dari kingdom animalia yaitu Filum Annelida. Mari simak penjelasan berikut yang disusun secara ringkas dan padat yang bisa menjadi konsep dalam memahami kingdom animalia secara menyeluruh.

Pokok Bahasan
  1. ANNELIDA
  2. CIRI DAN KARAKTERISTIK
  3. KLASIFIKASI

ANNELIDA

Annelida merupakan kelompok cacing yang memiliki ruas atau segmen yang nampak pada tubuhnya. Annelida berasal dari kata annulus yang artinya cincin. Kelompok ini dikenal sebagai hewan dengan karakter triploblastik selomata yang berarti tubuhnya berasal dari tiga lapisan embrional (ektoderm, mesoderm, dan endoderm) dan memiliki rongga tubuh (selom).
ANNELIDA Ciri Klasifikasi dan Peranan

CIRI DAN KARAKTERISTIK

  1. disebut sebagai cacing gelang
  2. annelida berasal dari kata annulus = cincin
  3. tubuh bersegmen-segmen
  4. habitat : darat, air tawar, air laut
  5. triploblastik selomata
  6. tubuh simetri bilateral yg dilapisi kutikula
  7. tiap ruas memiliki alat reproduksi, alat ekskresi, otot, dan pembuluh darah
  8. antar ruas membentuk suatu susunan cincin yang terkoordinasi yang disebut METAMERI

KLASIFIKASI

Berdasarkan struktur tubuh dan karakteristik yang didapatkan pada kelompok cacing, Annelida dikelompokan ke dalam tiga kelas, yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea. Berikut adalah penjelasannya.

1. Polychaeta 

  • secara bahasa polycaheta berasal dari kata poly : banyak dan chaeta/seta : rambut
  • merupakan cacing berambut banyak
  • habitat di air laut
  • dapat dibedakan jantan dan betina
  • terdapat semacam kaki yg disebut PARAPODIA
  • panjang tubuh = 5 – 10 cm
  • pada bagian anterior terdapat kepala dilengkapi dg mata, tentakel, dan mulut berahang
Contoh :
  • Cacing Palolo (Eunice viridis)
Cacing Palolo
(source : https://www.britannica.com/animal/palolo-worm)

  • Cacing Wawo (Lysidice sp.)
Cacing Wawo (Lysidice sp.)
(source : https://singapore.biodiversity.online/species/A-Anne-Polychaeta-000134)

Kedua jenis cacing tersebut biasa dikonsumsi pada beberapa daerah oleh masyarakat sekitar. Cacing Palolo biasanya muncul ke permukaan air dan melimpah pada bulan oktober sampai november (di kepulauan Fiji dan Samoa). Sedangkan cacing Wawo banyak ditemukan di Kepulauan Maluku pada bulan Maret.

2. Oligochatea

  • merupakan cacing dengan sedikit rambut
  • tidak terdapat parapodia
  • antara ruas ke 35 -37 mengalami penebalan yang disebut KLITELUM, yg berfungsi utk reproduksi seksual. 
  • makanannya berupa zat organik
  • berperan dalam menyuburkan dan menggemburkan tanah
  • habitat : di darat dan di air tawar
Contoh : 
  • Cacing Tanah (Lumbricus terestris)
  • Cacing Air Tawar (Tubifex sp.)
  • Cacing Raksasa (Monogaster heutenii) terdapat di Sumatera

3. Hirudinea

  • - tubuh tidak memiliki rambut dan parapodia
  • - habitat : di air tawar, darat, dan air laut
  • - bentuk tubuh pipih
  • - di kedua ujung tubuh terdapat alat isap (bagian posterior lebih besar; di anterior kecil)
  • - Alat isap untuk mengambil darah
Contoh
- Lintah (Hirudo medicinalis), mempunyai zat anti koagulan (darah akan sukar membeku)
- Pacet (Haemodipsa zeylanica)

Pahami juga materi tentang cacing lainnya




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

www.domainesia.com