Sistem Endokrin (Hormon) - Biologi Kelas 11

Sistem Endokrin (Hormon)


Secara bahasa hormon artinya memacu atau menggiatkan (diambil dari kata hormacin). Hormon dibutuhkan dalam tubuh dalam jumlah yang sedikit akan tetapi mempunyai pengaruh yang sangat besar. Kekurangan hormon dalam tubuh dapat diatasi dengan memasukan hormon sejenis ke dalam tubuh, sedangkan kelebihan hormon dapat menyebabkan berbagai macam gangguan kerja organ.

Hormon adalah getah yang dihasilkan oleh suatu kelenjar dan langsung diedarkan oleh darah. Kelenjar yang menghasilkan hormon tidak mempunyai saluran khusus atau saluran keluar sehingga disebut kelenjar buntu atau kelenjar endokrin.

Hormon berfungsi untuk menagtur homeostatis, memacu pertumbuhan reproduksi, metabolisme, dan tingkah laku. Pada manusia, hormon biasanya diangkut menuju organ target melalui aliran darah. Akan tetapi, beberapa jenis hormon hanya bekerja pada organ-organ tubuh yang menghashilkannya, seperti hormon gastrin pada lambung.

Berdasarkan aktivitasnya, kelenjar endokrin dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu :

  1. Kelenjar yang bekerja sepanjang hayat (kelenjar penghasil hormon untuk metabolisme)
  2. Kelenjar yang bekerja mulai masa tertentu (kelenjar penghasil hormon kelamin)
  3. Kelenjar yang bekerja sampai masa tertentu (kelenjar penghasil hormon pertumbuhan)
A. Macam-macam kelenjar penghasil hormon


Kelenjar Hipofisis (Pituitari)


merupakan kelenjar endokrin terbesar (Master of Gland) yang berhubungan dengan hipotalamus. Kelenjar ini melekat pada bagian otak dan terdapat di bagian belakang otak.
Kelenjar hipofisis dibedakan menjadi tiga lobus, yaitu :
1. Lobus Anterior / Lobus Depan
Hormon-hormon yang dihasilkan dari lobus anterior ini mencakup :
a. Hormon Somatotropin (STH) : hormon pertumbuhan
b. Hormon Prolaktin (PRL) : hormon untuk menstimulus kelenjar air susu mensekresikan air susu
c. Hormon Tirotropin (Thyroid Stimulating Hormon / TSH) : mengatur kegiatan kelenjar tiorid
d. Hormon Kortikotropin (Adenocorticotropic Hormone / ACTH) : mengatur sekresi kelenjar korteks adrenal
e. Hormon Gonadotropin
- FSH (Folicle Stimulating Hormone), pada laki-laki berfungsi mengatur proses spermatogenesis, sedangkan pada perempuan untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel di dalam ovarium
- LH (Luteinizing Hormone) pada laki-laki untuk merangsang sel interstisial Leydig di dalam testis supaya mengahasilkan hormon testosteron, sedangkan pada perempuan untuk merangsang ovulasi atau pematangan sel telur (ovum).

2. Lobus Intermediet / Lobus Tengah
Kelenjar hipofisis pada bagian tengah mengalami kemunduran fungsi (rudimenter) dan hormon yang dihasilkan oleh bagian ini mempunyai fungsi yang belum jelas.

3. Lobus Posterior / Lobus Belakang
Lobus belakang menghasilkan dua hormon yaitu :
1. Hormon Oksitosin : memiliki beberapa fungsi yaitu

  • merangsang kontraksi otot polos pada organ-organ dalam
  • membantu kontraksi rahim saat melahirkan dan saat akan mengeluarkan plasenta
  • merangsang kelenjar susu ibu untuk menghasilkan air susu
2. Hormon Vasopresin / Antidiuretik : berfungsi untuk merangsang penyerapan urin di saluran ginjal


Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok)


Kelenjar Tiroid menghasilkan dua hormon, yaitu hormon tiroksin (T4) dan hormon triiodotironin (T3). Untuk menghasilkan hormon ini diperlukan Yoidum. Dalam kondisi normal yodium dihasilkan dari air atau makanan yang masuk ke tubuh.

Kelenjar Paratiroid (Kelenjar Anak Gondok)



Kelenjar Epifisis
Kelenjar epifisis terletak di dalam tengkorak dan merupakan kelenjar paling kecil ukurannya. Belum diketahui fungsi dari kelenjar ini.

Kelenjar Timus



Kelenjar Adrenal (Kelenjar Anak Ginjal)



Kelenjar Pankreas



Kelenjar Pencernaan



Kelenjar Kelamin

Kelenjar kelamin pada laki-laki
Terletak pada testis yang mengandung sel-sel Leydig. Sel inilah yang akan menghasilkan hormon testosteron. Hormon ini berfungsi untuk proses spermatogenesis

Kelenjar kelamin pada perempuan
Terletak pada ovarium yang menghasilkan hormon estrogen dan progesteron
Fungsi hormon estrogen adalah untuk mempengaruhi perkembangan karakter wanita, pematangan sel kelamin, dan pertumbuhan alat kelamin sekunder
Fungsi hormon progesteron adalah untuk mempertebal dinding rahim supaya sel telur yang telah dibuahi (zigot) dapat tertanam dan tumbuh, serta berkembang di dalam rahim.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

www.domainesia.com